Sunday, April 20, 2014

Haitatsu Saretai Watashitachi (2013)


Haitatsu Saretai Watashitachi (2013)









Sawano Hajime (Tsukamoto Takashi) mengalami depresi berat. Dia kehilangan pekerjaannya, tidak memiliki impian atau keinginan untuk hidup. Selain itu, hubungannya dengan istrinya, Masami (Hasegawa Kyoko) dan anaknya yang berusia enam tahun, Teru, juga tidak berjalan dengan baik. Suatu hari, dengan tujuan ingin bunuh diri, Sawano mendatangi sebuah gedung bekas bioskop yang dibiarkan begitu saja. Dia menemukan tujuh buah surat yang dibuang tujuh tahun yang lalu. Dia lalu memutuskan untuk mengantarkan surat-surat tersebut sebagai penghitung mundur (countdown) akhir hidupnya. Surat pertama ditujukan untuk Okae Yu (Kuriyama Chiaki), yang membuka sebuah salon. Surat tersebut berasal dari ibunya, yang telah meninggalkan Yu dan ayahnya dan kawin lari dengan selingkuhannya. Melalui surat tersebut, Yu jadi memahami makna cinta dari ibunya dan rahasia anting berlian yang diterimanya. Yu pun sangat berterimakasih pada Sawano. Yu penasaran kenapa Sawano bisa mendapatkan surat tersebut. Sawano lalu menceritakan semuanya, termasuk 'penyakit' yang dideritanya dan keinginannya untuk bunuh diri. Prihatin dengan kondisi Sawano, Yu pun berusaha membantu Sawano untuk mengatasi 'penyakitnya' dengan hidup lebih positif. Di sisi lain, Sawano terus melanjutkan misinya mengirimkan sisa keenam surat lagi. Melalui pertemuan dan perpisahan dengan orang-orang yang alamatnya tertera di surat-surat yang dikirimkannya, Sawano bertemu dengan berbagai kisah hidup manusia.

Surat! Terdengar asing di jaman serba instan saat ini. Di jaman serba modern seperti sekarang ini, tentulah yang namanya menulis surat menjadi sesuatu yang sangat langka atau nyaris tidak dilakukan orang lagi. Bahkan mungkin banyak (terutama anak-anak dan remaja) yang tidak pernah menulis atau menerima surat atau bahkan tidak pernah tau seperti apa bentuk surat. Namun, justru menulis/menerima surat membuat ikatan emosional antara si penulis dan si penerima terasa lebih dekat dan dalam. Beda hal-nya dengan menulis di social media kayak facebook atau twitter. Dan hal itu udah ku alami sendiri dimana dulu setiap kali menulis surat pasti sekaligus membayangkan wajah si penerima surat dan ketika menerima balasan suratnya, wah.. rasanya sulit diungkapkan dengan kata-kata. Beneran! Bukan lebay, loh! Kalo yang pernah kirim surat dan dapat surat balasan pasti paham dengan apa yang kurasakan. Mungkin pesan ini juga yang ingin disampaikan oleh dorama berjudul Haitatsu Saretai Watashitachi yang diartikan sebagai We want to be delivered yang berdasarkan kisah nyata scriptwriternya sendiri, Isshiki Nobuyuki yang berjuang melawan depresi, dimana setiap surat yang diantarkan Sawano memiliki ceritanya masing-masing yang memiliki nilai emosional yang erat antara si pengirim dan penerima surat.

Awalnya aku cuma iseng aja pengen nonton ini karena faktor adanya Tsukamoto Takashi (yang mendadak telat aku suka). Apalagi cuma lima episode dan diputar di WOWOW (terpaksa nyebut merek) yang notabene menyajikan dorama-dorama bagus dan sampai saat ini dari beberapa dorama yang udah kutonton, belum ada yang mengecewakan. Ternyata dorama ini melebihi ekspektasiku, dimana selesai episode perdana, aku langsung ingin menonton lanjutan episodenya. Plot ceritanya benar-benar menarik menurutku - apalagi aku lagi dalam kondisi yang sangat stress, nyaris seperti yang dialami Sawano. Meskipun temanya berat; bunuh diri dan keterasingan, tapi dorama ini masih mempunyai sentuhan sense of humor yang setidaknya membuatku nyengir. Cerita di tiap episodenya juga menarik. Aku paling suka cerita tentang si nenek penjual dan kameramen olahraga dengan atlit maraton. Satu lagi yang ku suka dari dorama ini adalah tidak mengumbar cerita sedih yang mengharu biru dengan berlebihan walaupun temanya sendiri tentang depresi dan kesedihan. Selain itu, musiknya juga enak dan asik. Yang nggak begitu aku suka adalah endingnya yang terkesan terburu-buru menyelesaikan 'masalah' yang ada.

Tak bisa dipungkiri, akting para pemainnyalah yang menjadikan dorama ini semakin asik untuk diikuti. Kuriyama Chiaki, yang tentu saja karakternya memegang peranan besar di sini, menampilkan performa aktingnya yang memukau. Di satu sisi, kita akan merasa kesal, sebal bahkan menganggap karakter Yu bodoh dengan terlalu ikut campur urusan orang lain (dalam hal ini kehidupan pribadi Sawano). Namun, di sisi lain, kita juga merasa dia sebagai sosok yang hebat, membantu seseorang yang baru dikenalnya karena menganggap hidupnya tiba-tiba berubah karena surat yang diantarkan orang tersebut. Tapi ada satu adegan yang aku pribadi kurang setuju, dimana SPOILER!! Yu bahkan rela mengumbar tubuhnya dan mencium Sawano demi 'menghidupkan' kembali jiwa Sawano yang mati. Yu juga awalnya ingin bunuh diri karena juga depresi dengan kehidupannya yang ditelantarkan oleh ibunya dan kurang diperhatikan oleh sang ayah. Tapi setelah menerima surat dari ibunya tersebut, perlahan keinginannya bunuh dirinya hilang dan dia seperti menemukan kembali sesuatu yang pernah hilang. Karena itu dia bersikeras ingin membantu Sawano. Selain Kuriyawa Chiaki, ada juga Hasegawa Kyoko yang berperan sebagai istri Sawano, Masami yang setia menemani suaminya yang 'penyakitan' tersebut. Namun di sisi lain, Masami juga sebenarnya stress dan frustasi dengan kondisi sang suami. Aku jadi kasian dengan karakter ini tapi di sisi lain, juga sedikit kesal dengan karakternya. Tapi menurutku, sih dia juga nggak bisa serta merta disalahkan atas kasus Sawano karena Sawano sendiri juga nggak tegas awalnya. It's just my own opinion!

Karakter sentral dorama ini tentu saja Sawano Hajime yang diperankan oleh Tsukamoto Takashi. Biasanya lihat dia dapat peran yang kocak terus, liat dia serius di sini, jadi tambah menarik perannya. Bisa dibilang karakter Sawano ini menjadi karakter yang mungkin paling mudah dilakukan oleh Takashi, dengan hanya sedikit dialog dan hanya perlu kelihatan seperti orang yang tidak tertarik pada apapun. Mimik dan gesture yang ditampilkan Takashi udah cukup perfect seperti orang yang putus asa. Lucunya, walaupun ingin bunuh diri, Sawano sama sekali nggak mau bunuh diri dengan cara yang menyakitkan dan caranya haruslah nyaman. Awalnya, aku sebel liat karakter Sawano ini dengan 'penyakit'nya tersebut karena sepertinya dia hanya mau lari dari tanggung jawab sebagai seorang kepala rumah tangga, suami sekaligus ayah. Dia seperti orang yang nggak punya perasaan, seperti robot. Tapi ternyata akhirnya aku maklum dan dia emang nggak bisa disalahkan atas apa yang menimpanya sehingga dia jadi seperti itu. Bisa jadi aku juga bakal kayak dia kalo ngalamin hal yang sama! Selain ketiga pemain utama diatas, ada juga pemain lain yang turut meramaikan, seperti Horibe Keisuke, Emoto Tasuku, Sato Jiro, Ishiguro Ken, Nishioka Tokuma, Nakao Akiyoshi, Kurotani Tomoka, Tabata Tomoko dan Kyono Kotomi.

Akhirnya, buat yang suka nonton dorama dengan jumlah episode sedikit dan mencari tema yang unik berbeda, Haitatsu Saretai Watashitachi bisa dicoba, terutama buat yang lagi depresi dan ingin bunuh diri.










***

Details

  • Title: 配達されたい私たち
  • Title (romaji): Haitatsu Saretai Watashitachi
  • Format: Renzoku
  • Genre: Drama
  • Episodes: 5
  • Viewership rating: TBD
  • Broadcast network: WOWOW
  • Broadcast period: 2013-May-12 to 2013-Jun-09
  • Air time: Sunday 22:00
Cast
***Source: DramaWiki













No comments:

Post a Comment