Friday, November 7, 2014

101st Marriage Proposal (1991)


101st Marriage Proposal (1991)




 




Dorama jadul jadi alternatif tontonan sejak dorama-dorama baru kebanyakan nggak menarik dan temanya itu-itu mulu. Salah satu dorama yang sangat lawas adalah 101st Marrige Proposal. Dan banyak yang bilang kalo dorama ini merupakan salah satu dorama klasik yang bagus. Nggak tau juga, sih dorama ini pernah diputar di stasiun tivi kita atau nggak.

Ceritanya sendiri seperti kisah Beauty and the Beast, dimana Hoshino Tatsurou (Takeda Tetsuya), seorang pria yang telah berumur, telah 99 kali ditolak lamarannya (omiai). Tak ada yang bisa diandalkan dari seorang Tatsurou yang tidak tampan, tidak pintar dan tidak kaya kecuali hatinya yang baik, putih bersih bagaikan salju. Pada omiai yang ke-100, dia bertemu dengan Yabuki Kaoru (Asano Atsuko), seorang pemain cello yang cantik dan berbakat. Tatsurou langsung jatuh hati pada Kaoru. Namun Kaoru menyimpan kesedihan yang begitu mendalam karena tiga tahun lalu tepat di hari pernikahannya, calon suaminya meninggal karena kecelakaan. Lalu bagaimana cara Tatsurou merebut hati Kaoru? Berhasilkah dia dalam omiai-nya yang ke-100 ini?

Melirik genrenya yang romance, aku jadi agak berat nih menontonnya. Dan ternyata tepat dugaanku. Baru menyicip dua episode, aku sempat vakum lama baru kemudian melanjutkan menontonnya lagi. Itu pun karena taruhan dengan teman di sebuah forum. Sekedar info, taruhan ini bisa dibilang saling tukar koleksi tontonan dorama. Jadi temanku memilihkan dorama ini buat ku tonton dan begitu juga aku memilihkan dorama apa yang harus di tonton temanku. Dorama ini, sih bukan pilihan yang buruk, hanya saja mungkin agak sukar buatku menontonnya karena genrenya. Memang, sih adegan cinta-cintaan basi ala dorama/film romance nggak begitu banyak tapi yang paling bikin stress nontonnya tuh, karena karakter Kaoru sendiri. Malas banget liat karakter ini dikit-dikit nangis di tiap scenenya. Hello... Kaoru itu udah berumur 30 tahun, loh tapi kenapa juga masih terlalu labil gitu? Iya, sih paham.. kalo dia sedih banget kehilangan orang yang dicintainya tepat di hari pernikahannya tapi itu udah tiga tahun berlalu, harusnya nggak selabil itu hatinya?! Entahlah! *sigh. Dan Tatsurou juga bego! Malah rela segitunya berkorban. Paham.. paham.. mungkin karena takut gagal lagi kali, ya makanya kali ini dia ngebet banget. Tapi jadi mikir, kalo si wanita nggak secantik Kaoru apa bakal ngebet gitu juga dan rela berkorban? Hmm..

Untunglah karakter-karakter lainnya menyelamatkanku dari kebosanan tingkat dewa pada dua karakter utamanya. Suka dengan karakter Junpei dan Chie yang saling mensupport saudara mereka masing-masing. Suka juga melihat keakraban keduanya. Berharap scene keduanya lebih banyak, sih! Selain itu juga suka dengan karakter Ryoko dan Naoto. Karakter Naoto ini awalnya aku kurang senang, tapi akhirnya malah jatuh hati karena sifat gentlenya. Dan yang paling ku suka, tuh karakter Momoko, sahabat Kaoru. Karakter seperti Momoko ini memang selalu dapat peran dikit dan hanya sebagai penghibur belaka, tapi sebenarnya punya peranan yang cukup penting.

Ending ceritanya sendiri sebenarnya udah bakalan bisa ketebak begitu kita menonton dorama ini, tapi hal tersebut tak masalah karena proses keseluruhan yang disajikan dalam dorama ini yang jauh lebih penting. Bagaimana kisah perjalanan cinta Tatsurou mendapatkan wanita impiannya itu justru yang menarik, membuat emosi naik turun bercampur dengan rasa bahagia, sedih, marah, bahkan frustasi. Sampai-sampai aku sering mengumpat sendiri menyaksikan tingkah 'stupid' Tatsurou mendapatkan cintanya. Ya, stupid! karena sebenarnya wanita yang dikejarnya bukanlah seorang malaikat yang baik hatinya tapi dia sampai berkorban sebesar itu. Dan si wanita pun sama 'stupid'-nya nggak menyadari ada orang baik seperti Tatsurou ini. Oh.. well!! Emosional banget aku nontonnya! *sigh.

Bahkan aku jadi nggak suka dengan akting Asano Atsuko yang terlihat lebay di sini. Terutama terlihat annoying banget tiap kali dia menggerakkan salah satu kepalanya. Nggak tau, sih apakah itu tuntutan peran atau memang habit-nya sendiri seperti Sakai Masato yang tiap main di dorama/movie pasti gerakan bibirnya sangat menggangguku. Jujur aja, sih baru ini dorama Asano yang ku tonton komplit. Sempat nyoba satu episode Naruyouni Narusa tapi aku sama sekali nggak ingat gimana cara berakting aktris ini. Sedangkan Takeda Tetsuya nggak ada masalah dengan aktingnya. Nggak nyangka aja pertama kali kenal om satu ini malah jadi detektif di Byakuyako. Ada om ganteng Eguchi Yosuke yang masih identik dengan rambut panjangnya di era awal 90-an. Karakter Junpei yang diperankannya emang loveable banget. Tanaka Ritsuko yang jadi Chie mainnya bagus. Oya, Tanaka alisnya masih asli, belum dicukur dan menurutku unik banget; suka liatnya! Ishida Yuriko emang udah cantik asli sejak mudanya. Sumpah, wajahnya, tuh manis banget! Nggak bosan-bosan liatnya! Tipikal gadis jaman dulu banget. Pakaian kantor yang dikenakannya mirip banget modelnya sama model pakaian kantor mamaku jaman dulu, LOL!! Asada Miyoko yang jadi Momoko ternyata mamanya Irie Naoki. *nyadarnya lama. Dan om Takeuchi Riki yang sangat serem banget tampangnya kayak yakuza di Zenkai Girl, nggak nyangka pas mudanya guantenggg abis! Pasti efek balik dari Jerman, nih makanya jadi seram gitu, LOL!!

Yeah.. walaupun masih menampilkan beberapa plot basi ala dorama romance, secara keseluruhan ceritanya cukup bagus, kok! Tapi yang paling nggak bisa ku tolerir adalah  munculnya karakter Fujii yang merusak suasana dari dorama ini sendiri. Untung ini dorama jadul, kalo nggak bakalan langsung ku drop saat itu juga. Dan lagi, menurutku 12 episode terlalu kebanyakan. 9 episode udah cukup seharusnya menuntaskan keseluruhan ceritanya tanpa perlu menambahkan munculnya karakter baru. Walaupun begitu dorama ini tetap worth watching, terutama buat penggemar romance dorama, wajib sekali menonton dorama ini. Oh, ya jangan lupa siapin tisu yang banyak kalo kamu orangnya gampang mewek tiap nonton yang sedih.






***

Details

  • Title: 101回目のプロポーズ
  • Title (romaji): 101 kaime no puropozu / Hyakuikkaime no Puropozu
  • Title (English): 101 Proposals / The 101st Proposal
  • Genre: Romance
  • Episodes: 12
  • Viewership ratings: 23.6
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Broadcast period: 1991-Jul-01 to 1991-Sep-16
  • Theme song: "SAY YES" by Chage & Aska

Cast

 Episode Titles
  • Ep 01: Fateful Arranged Marriage Meeting
  • Ep 02: First Bet
  • Ep 03: I'll Make You Happy
  • Ep 04: When Love Begins to Move
  • Ep 05: Can You Marry Without Love?
  • Ep 06: Engagement
  • Ep 07: Unbelieveable! That Person...
  • Ep 08: Sad Engagement Ring
  • Ep 09: Give Me Back My Fiance
  • Ep 10: I Won't Give Up
  • Ep 11: The Goddess of Love!
  • Ep 12: SAY YES!

***Source: Dramawiki












Wednesday, October 8, 2014

Orange Days (2004)


Orange Days (2004)







Satu tahun delapan bulan yang lalu, ketika aku menonton dorama ini, aku langsung pending begitu selesai menonton episode perdananya. Kebetulan kala itu aku lebih suka genre detektif ketimbang genre lainnya dan agak sukar beradaptasi dengan genre pure romance. Apalagi melihat karakter Sae yang begitu menyebalkan di episode pertama, membuatku tambah malas menontonnya. Tapi anehnya aku sama sekali nggak pengen drop menontonnya. Dan akhirnya setelah jeda yang sangat panjang ini, aku mencoba untuk menonton dorama ini lagi. Dan ini karena faktor Tsumabuki Satoshi-lah (gara-gara melihatnya sangat keren di Wakamonotachi) yang membuatku ingin melanjutkan dorama ini lagi.

Kai Yuuki (Satoshi Tsumabuki) yang mengambil jurusan psikologi kesejahteraan sosial sedang memasuki masa akhir kuliah dan sibuk mencari pekerjaan. Kai berteman akrab dengan Aida Shohei (Narimiya Hiroki), playboy kelas teri yang bekerja part time sebagai asisten fotografer dan Yashima Keita (Eita), yang selalu kurang beruntung dalam soal percintaan. Suatu hari, Kai bertemu dengan seorang gadis cantik yang sedang bermain biola di kampus. Gadis yang bernama Hagio Sae (Shibasaki Kou) tersebut lalu menatapnya dengan tajam dan kemudian mengulurkan tangannya pada Kai, meminta bayaran karena Kai telah mendengarnya bermain biola. Kai lalu memberinya sebuah jeruk yang didapatnya tadi pagi pada gadis tersebut.

Ternyata Sae seorang tuna rungu dan berkomunikasi melalui bahasa isyarat. Sae kehilangan pendengarannya empat tahun lalu dan sejak itu dia menutup diri pada siapa pun. Kai lalu bertemu dengan Sae lagi ketika dia menggantikan Keita yang seharusnya menjadi pasangan kencan buta Sae. Sejak pertemuan itulah, Kai dan Sae menjadi dekat. Bahkan Shohei, Keita dan Akane (Shiraishi Miho), teman dekat Sae pun menjalin keakraban bersama. Mereka lalu membentuk Orange Society dan memiliki sebuah diary bersama yang diberi nama Orange no Kai.

Tsumabuki Satoshi kakkoi banget disini #kyaaa.. Emang, sih dari dulu juga dia udah ganteng (Kayak waktu di KCE dan IWGP aja udah mencuri perhatian), tapi entah kenapa di dorama ini dia terlihat super duper charming. Dan aku juga suka dengan karakternya disini. Padahal biasanya aku kurang suka dengan karakter yang terlalu baik tapi entah kenapa ini malah suka dengan karakter Kai. Walaupun baik, tapi karakter baiknya masih masuk akal; kadang juga sebal dan marah. Ya, karakter yang ada di dorama ini memang terlihat wajar semua, nggak ada yang benar-benar baik atau jahat. Seperti Sae yang karakternya aku kurang suka di episode awal (dan menjadi salah satu alasan aku dulu malas melanjutkan menonton dorama ini), di episode lainnya malah aku suka. Sifatnya yang jutek, keras kepala, egois dan childish itu akibat masa lalunya juga sehingga kita akhirnya akan maklum. Itulah mengapa kadang dia bisa sangat menyebalkan tapi juga kadang teramat baik. Kai aja sampe sebel juga kadang liatnya (Nah loh.. benar kan karakter Kai itu masih wajar baiknya dan tentu aja bisa sebel dan marah juga). Dan aku juga kadang jadi ikutan sebel liat si Sae ini, hahaha.. Tapi memang seperti itulah kita, nggak mungkin baik terus atau jahat terus kan? Kalo di shitnetron, sih mungkin!

Karakter-karakter lainnya pun kadang juga bisa menyebalkan dan tak jarang malah menyenangkan. Shohei, yang biar pun jadi playboy kelas teri tapi juga punya sisi lain yang manis dan sayang pada adiknya, Ayumi (Ueno Juri). Lalu Akane yang baik dan selalu mensupport yang lain ternyata bisa juga merasa cemburu pada Sae. Keita yang kelihatan belum dewasa ternyata justru sangat berbesar hati. Ngomong-ngomong soal Keita, karakter seperti Keita ini pasti selalu ada dalam sebuah dorama/film bertema persahabatan. I mean, karakternya menjadi penghibur dan pasti selalu nggak beruntung dalam soal asmara. Tapi kalo nggak ada karakter seperti Keita ini justru malah terasa hambar ceritanya. Dan Eita memang cocok banget sebagai Keita. Nggak akan nyangka kalo si culun ini, 10 tahun kemudian bisa berperan jadi apa saja. Mungkinkah Hamasaki Mitsuo adalah akibat dari yang terjadi pada seorang Keita ketika masih muda? :)

Dan aku setuju banget kalo dorama ini dapat predikat Best Cast karena memang semua bermain dengan sangat baik dan pas dengan karakter yang mereka mainkan. Shibasaki Kou teruji aktingnya disini sebagai seorang gadis tuna rungu dan dia sukses memerankannya dengan sangat baik. Kalo aku nggak sebel liat karakter Sae, berarti dia gagal memerankan karakter tersebut. Okelah, sifat menyebalkan Sae tersebut akhirnya memang bisa ku maklumi, tapi ada satu hal yang aku benar-benar nggak suka dengan karakternya yaitu merokok. Keliatan jelek banget kayaknya kalo cewek merokok, in my opinion. Dan hal tersebut agak-agak menggangguku sebenarnya. Tsumabuki Satoshi juga tak kalah keren aktingnya (walaupun kebanyakan aku malah melototi tampangnya terus, hihihi..). Karakternya yang baik itu memang cocok banget sama wajahnya (loh?). Dan chemistry-nya dengan Kou superb abis. Senang kalo liat mereka berdua berbicara pake bahasa isyarat.

Narimiya Hiroki juga sukses memerankan karakter Shohei dengan sempurna. Cuma sedihnya, setelah itu kebanyakan dia dapat peran yang sejenis juga. Shiraishi Miho juga bagus aktingnya, tapi sekarang dia udah jarang banget main dorama, paling banter pun cuma jadi figuran doank. Sepertinya karena dapat peran yang sejenis juga jadinya kemampuan aktingnya nggak meningkat. Aku suka banget kalo udah scene dimana Shohei dan Akane bersama, terutama kalo udah sindir-sindiran, hahaha... Lalu Eita yang aktingnya juga oke punya, terutama kalo harus menampilkan tampang lugu dan kocak. Konishi Manami keren banget aktingnya di sini. Dan aku suka karakternya yang dewasa. Malah aku kasian juga sama karakter yang diperankannya; Takagi Maho, yang tersisihkan sejak kehadiran Sae. Ada juga si ganteng Kassy yang berperan sebagai Sano. Aktingnya sih so-so-lah karena perannya juga dikit. Tapi aku suka karakternya yang gentle. Tak ketinggalan Ueno Juri yang aktingnya udah keliatan bagus biarpun peran yang didapatkan nggak banyak. Oh, ya jangan lupakan akting keren dari tante Fubuki Jun yang berperan sebagai ibunya Sae.

Ya, ini adalah dorama bertabur bintang. Mungkin kala itu sebagian pemainnya belum menjadi bintang terkenal seperti sekarang, tapi sungguh menyenangkan melihat mereka bermain bersama di sini. Bahkan Jurippe saja cuma dapat peran yang kecil. Dan kayaknya ini kerjasama Jurippe dan Eita bareng untuk pertama kali. Tapi di sini mereka nggak pernah dipertemukan dalam satu frame. Padahal aku ngarepnya mereka dipasangkan jadi sepasang kekasih. Seingatku, sih mereka belum pernah jadi pasangan kekasih dalam dorama/film yang mereka bintangi bersama.

Bukan hanya karakter-karakternya saja yang memorable, tapi juga ceritanya yang bagus. Persahabatan, cinta, pekerjaan, masa depan menjadi tema yang diusung dalam dorama ini. Berhubung genrenya romance, memang kadar percintaannya sedikit lebih banyak dari hal lainnya. Walau begitu percintaannya pun bukan harus menggombal dengan kata 'I love You' dan sejenisnya. Aku yang kadang kurang bisa berkompromi dengan genre romance saja bisa takluk menonton dorama ini. Tapi yang paling membekas tentu saja friendship yang diusung dorama ini. Sedikit menyesal kenapa dulu nggak bikin diary bersama juga sewaktu kuliah. Ah, jadi kangen teman-teman kuliah gara-gara nonton dorama ini.

Akhirnya, aku cuma mau bilang kalo dorama ini keren dan harus ditonton! Buat yang susah nonton dorama romance kayak aku, mending cari mood yang tepat dulu daripada nggak dapat feelnya entar. Lumayan, gara-gara nonton dorama ini jadi tau sedikit-sedikit bahasa isyarat, hehehe..




***
Details
  • Title: オレンジデイズ
  • Title (English): Orange Days
  • Genre: Romance
  • Episodes: 11
  • Viewership ratings: 17.2%
  • Broadcast network: TBS
  • Broadcast period: 2004-Apr-11 to 2004-Jun-20
  • Air time: Sunday 21:00
  • Theme songs:
    • Ending song: Sign by Mr.Children
    • Insert song: Shanghai Honey by Orange Range
Cast

 Episode Titles:

  • Ep. 01: The Madonna Who Lost Her Voice
  • Ep. 02: The Beginning of Love
  • Ep. 03: Your Tears
  • Ep. 04: My Broken Heart
  • Ep. 05: An Evening of Secrets
  • Ep. 06: Her Love
  • Ep. 07: I Love You
  • Ep. 08: The Couple That is Bound Together
  • Ep. 09: A Sad Fate
  • Ep. 10: You Are Not Here  
  • Ep. 11: Your Voice
Awards

 ***Source: Dramawiki







Monday, September 29, 2014

Wakamonotachi (2014)


Wakamonotachi (2014)







Oke, pertama liat castnya langsung wow! Gimana nggak, castnya, tuh para aktor dan aktris ngetop yang emang ku suka (except NagaMasa); Eita, Tsumabuki Satoshi, Aoi Yui, dan Mitsushima Hikari. Walaupun begitu, aku nggak mau terlalu berekspektasi tinggi, takut kecewa nanti dengan ceritanya. Ya, samalah dengan kasus Mozu season lalu. Walau pun begitu, aku pasti akan menonton dorama ini karena suatu hal yang langka bisa melihat Satoshi dan Aoi Yu main dorama lagi. Satoshi sendiri mau main di sini karena dorama ini merupakan dorama khusus dalam menyambut ulang tahun Fuji TV ke-55.

Ceritanya sendiri mengenai kehidupan lima bersaudara yang tinggal satu atap di rumah kecil mereka. Orang tua mereka telah meninggal. Oleh karena itu, Asahi (Tsumabuki Satoshi) sebagai anak tertua menjadi tulang punggung keluarga dibantu oleh adik perempuannya, Hikari (Mitsushima Hikari)  yang seorang perawat. Sedangkan Haru (Emoto Tasuku) lebih senang bermain teater dan Tadashi (Nomura Shuhei), si bungsu masih sekolah. Anak kedua, Satoru (Eita) baru saja bergabung kembali dengan mereka setelah keluar dari penjara karena suatu insiden di masa lalu. Kelima bersaudara ini selalu berargumen, berantem, dan kadang-kadang sampai berkelahi setiap harinya. Mereka pun tentu saja memiliki masalah mereka masing-masing. Namun, mereka harus menjalani hari-hari mereka dalam berbagai kondisi dan situasi apapun dan harus segera memecahkan masalah mereka masing-masing serta menjalani hidup sebagai pemuda di saat sekarang ini.

Tiap episodenya biasanya diceritakan tentang satu karakter dari kelima saudara tersebut beserta permasalahan yang dihadapinya. Dan rata-rata permasalahan tersebut tuntas saat itu juga sehingga episode berikutnya akan diceritakan tentang permasalahan lainnya walaupun karakternya itu lagi. Ya, porsi karakternya memang terasa kurang adil karena lebih banyak menceritakan tentang si sulung Asahi dibanding adik-adiknya. Episode pertama jelas menceritakan tentang Asahi dan masalahnya dengan seorang pacarnya, Asuza (Aoi Yu). Asahi sendiri orangnya konservatif, keras kepala dan sering membuat jengkel adik-adiknya dengan mengeluarkan kata-kata favoritnya;  "Aku yang bikin kalian jadi seperti ini (I am the one who had brought you all up)". Perpaduan yang pas dengan karakter Asuza yang kontras; tenang dan dewasa.

Episode perdananya cukup lumayan walaupun ada scene yang sumpah bikin aku ngantuk abis yaitu scene ketika Asahi naik ke ring tinju; durasinya terlalu lamaaaaaa.. Tapi aku suka banget scene  dimana Asahi curhat ke adik-adiknya tentang perasaannya sebagai anak sulung (I know how you feel!). Scene tersebut sukses bikin banjir air mata #terharu. Dan episode 9 menurutku yang paling konyol. Demi merebut 'sesuatu' yang membahayakan hidup orang lain, Asahi dan Satoru rela melakukan hal konyol. Mana yang dibela karakter yang diperankan oleh Nagasawa lagi #ough!. Satu hal yang awalnya membuatku agak malas untuk menonton dorama ini kan lantaran ada Nagasawa Masami di sini. Tau sendiri, kan aku agak anti sama aktris satu ini karena her acting's suck!! Yeah, berhubung karakternya di sini bukan jadi gadis baik nan imut, tapi justru sebaliknya, ku acuhkan saja keberadaannya di sini. Tapi yang bikin surprise dia nyanyi sambil main gitar di sini. Nggak tau juga sih suaranya asli atau nggak tapi cukup bagus suaranya. Tapi rada nggak rela, banyak banget adegan kissunya sama Eita di sini, ough!! 

Dan nggak bisa dipungkiri, karakter Asahi memang terlihat sangat annoying tapi juga kasian melihatnya. Seringnya ucapannya berbanding terbalik dengan isi hatinya dan itu justru membuat orang-orang di sekitarnya malah jadi benci dan sakit hati. Tapi aku bisa maklum kenapa dia jadi seperti itu. Beban sebagai anak sulung memang berat! Dan karena itu karakter Asahi-lah yang jadi karakter favoritku di sini (walaupun sebel kalo dia ngomongnya teriak-teriak terus!). Biar orang bilang aktingnya over, menurutku, sih Satoshi cukup sukses memerankan karakter Asahi (buktinya kadang kesal liatnya tapi di sisi lain juga kasian). Dan aku suka banget Satoshi dipasangkan lagi dengan Aoi Yu sebagai sepasang kekasih di dorama ini. *Berharap mereka lanjut ke real life sebagai pasangan, hohoho..  Dan Aoi Yu..hmm.. cewek satu ini udah imut (umurnya udah 29 tahun, loh!), aktingnya juga keren. No comment pokoknya buat Aoi! Sedangkan Eita lagi-lagi dapat karakter yang menyebalkan; Satoru. Tapi lama-lama karakter Satoru cukup menarik simpati juga, sih!.  Di sini, Eita malah keliatan lebih tua dari Satoshi, padahal kalo dari umur tuaan Satoshi. Kalau Hikari karakternya masih tetap.. nangis mulu! Emang kalo soal nangis, aktris satu ini spesialisasinya! Tapi suka banget waktu dia ngomong 'Benedict Cumberbatch'; lucu banget dengarnya. Tapi kenapa nama karakternya Hikari juga ya? #kayaknyasengaja. Sedangkan karakter Haru dan Tadashi kurang tereksplor padahal akting Emoto bagus kayak biasanya dan Nomura juga ada kemajuan dari aktingnya di 35-sai no Koukouse. Justru Hashimoto Ai yang aktingnya makin ancur =..=

Dan karena tema dorama ini adalah keluarga, aku tentu saja suka. Apalagi sekeluarga ada lima bersaudara gitu, rame jadinya. Jadi iri sama Hikari yang punya kakak laki-laki dan adik laki-laki. Selain itu aku juga suka banget dengan scene akhir yang menampilkan foto-foto kakak beradik Sato semasa kecil, pada masih unyu-unyu semua. Tapi alur cerita dorama ini mirip Hitotsu Yane no Shita. Memang, sih aku belum liat versi original dari dorama ini, jadi nggak tau siapa yang nyontek siapa. Mungkin Hitotsu Yane no Shita nyontek versi originalnya dengan sedikit perubahan sana-sini atau Wakamonotachi yang merombak beberapa bagian dari versi originalnya dan sedikit nyontek Hitotsu Yane no Shita. Saa..!! 

Ya, bisa dibilang Wakamonotachi adalah dorama monopoli - seperti seorang teman aku di forum menyebutnya, bahkan dia sampe nggak mau nonton dorama ini - karena diisi oleh para aktor dan aktris yang itu-itu saja. Maksudnya tiap kali ada dorama yang scriptnya lumayan bagus/bagus pasti pemainnya dia lagi dia lagi. Contohnya seperti Eita dan Hikari. Tapi, kapan lagi coba bisa liat Satoshi, Eita, Hikari, Aoi dalam satu frame gini? Makanya terserah, deh mau dibilang dorama monopoli atau apalah, yang penting bisa lihat mereka berempat main bareng. Dorama ini juga jadi ajang reuni para pemainnya; Hikari - Eita (Soredemo Ikite Yuku), Satoshi - Hikari (Villain),  Satoshi - Aoi Yu (Tokyo Kazoku), Satoshi - Eita (Orange Days, Lunch Queen, Dororo), Aoi Yu -  Yoshioka Hidetaka (Dr. Koto Season 2), Satoshi - Nagasawa (Nada So So).
Walaupun masih punya kekurangan disana-sini dan dimonopoli pemain besar, tapi dorama ini nggak jelek-jelek amat, kok! Aku sendiri cukup terhibur dengan beberapa episode di awal dan di akhirnya (walaupun pertengahan terasa flat dan bosan). Dan tema keluarga selalu menjadi nilai tambah bagiku untuk menikmati sajian suatu dorama/film. 



  

 





***

Details

  • Title: 若者たち2014
  • Title (romaji): Wakamonotachi 2014
  • Format: Renzoku
  • Genre: Family
  • Episodes: 11
  • Viewership ratings: TBD
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Broadcast period: 2014-Jul-09 to 2014-Sep-24
  • Air time: Wednesday 22:00
  • Theme song: Wakamonotachi by Moriyama Naotaro

Cast

Notes

  • Remake of 1966 Fuji TV drama "Wakamono Tachi".
  • Made to celebrate Fuji TV's 55 Anniversary
***Source: Dramawiki & Asianwiki










Saturday, August 16, 2014

Mozu Season 1 (2014)


Mozu Season 1 (2014)





Sebelum nonton, sempat hype karena dorama ini bertabur bintang, terutama para pemain dari Double Face. Ya, memang ini project bareng TBS x WOWOW yang kedua kalinya setelah Double Face. Tapi, beberapa komentar malah bilang bahwa dorama ini agak mengecewakan. Bahkan sampe ada review yang sangat menyesalkan banyaknya adegan merokok dalam dorama ini. Aku jadi agak ragu untuk menontonnya, tapi akhirnya ku coba aja dulu satu episode, kalo asik ya dilanjut, kalo nggak ya di drop aja. Memang begitulah kebiasaanku tiap mencoba dorama di tiap season. Yah.. ternyata episode perdana lumayan juga dan karena aku orangnya suka penasaran, maka akhirnya ku putuskan mengikuti episode selanjutnya untuk mengetahui siapa dalang yang meneror lewat bom. Dan... ternyata memang benar, adegan merokok dalam dorama ini luar biasa banyak; dalam satu episode aja bisa sampe 5-6 kali adegan merokok. Jadi mikir, kasian juga si om Hide disuruh merokok terus. Bayangkan kalo adegannya banyak salah, udah berapa batang rokok, tuh yang dihisap?!. FYI, sponsor dorama ini memang rokok, jadi ya mau nggak mau kita harus dipaksa menyaksikan adegan merokok sepanjang dorama ini. 

Mozu sendiri bercerita tentang kasus bom yang terjadi di Shinjuku. Kuraki Naotake (Nishijima Hidetoshi) yang menjadi top ace dari bagian Public Safety Department kehilangan istrinya dalam insiden bom tersebut. Bersama Osugi Ryota (Kagawa Teruyuki) dari MPD dan Akeboshi Miki (Maki Yoko), investigator dari Public Safety Department, mereka bertiga menyelidiki kasus tersebut.

Kalau dibilang mengecewakan, sih sebenarnya nggak juga. Tapi nggak bagus-bagus banget juga. Cuman, untuk level dorama action, crime, dan suspense, Mozu udah cukup bagus. Apalagi actionnya di bagian adegan kejar-kejaran di bandara itu keren. Jarang-jarang liat begituan di dalam sebuah dorama. Apalagi mata kita dimanjakan oleh resolusi gambar yang bagus dan spesial effect yang canggih (buatan anak negeri, loh!). Plus lainnya bisa lihat banyak aktor terkenal main bareng di sini. Ceritanya sendiri udah bagus awalnya, hanya di pertengahan, ceritanya semakin bertele-tele dan terkesan dipanjang-panjangin. Padahal kalo dipadatkan ceritanya, cukup 8 episode aja selesai, yakin pasti hasilnya lebih bagus. Endingnya pun anti klimaks, masih menyisakan tanda tanya besar tentang organisasi rahasia dan para anggotanya, tentang Shingai, tentang Higashi Kazuo (Hasegawa Hiroki), tentang ayah Miki, yang sepertinya mungkin akan terjawab di season 2 nanti.

Nishijima Hidetoshi lagi-lagi dapat peran jadi pria cool. Bosan, sih sebenarnya liatnya tapi kayaknya, sih emang dia lebih cocok dengan peran seperti itu. Tapi karakter Kuraki yang diperankannya itu bukan tipe karakter detektif baik hati dan tidak sombong serta rajin menabung *eh. Yah, bisa dibilang karakternya berada pada batas area 'abu-abu', dimana penonton sendiri yang disuruh menentukan seperti apa sebenarnya Kuraki itu. Maki Yoko juga lagi-lagi dapat peran jadi wonder woman lagi. Dingin, semakin dingin. Yeah.. at least Kagawa Teruyuki nggak jadi bandit lagi kayak sebelum-sebelumnya. Tapi tetap aja karakternya, tuh cukup annoying juga! Mana cerewet lagi kayak emak-emak mulutnya. Sedangkan Namase Katsuhisa, biar kata karakternya disini jadi boss yang bersahaja dan tegas tapi kok aku masih aja tetap lucu liatnya. Mungkin karena imagenya selama ini yang selalu berperan sebagai karakter yang kocak, makanya jadi rada sulit menghilangkan image tersebut dari pikiranku. Yang sedikit mencuri perhatian adalah Ikematsu Sosuke yang berperan sebagai Shingai Kazuhiko. All in banget pokoknya jadi seorang Shingai. Dan suka liat dia cross-dressing, malah cakep. Karakter Shingai yang sebagai villain di sini, dewa abis pokoknya! Anti mati! Udah di siksa, ketusuk benda tajam di dada, di setrum, masih belum tewas juga. Punya 1000 nyawa, nih karakter!.

Buat yang belum nonton, sih disarankan jangan berekspektasi tinggi duluan sebelum nonton, takutnya entar kecewa! Tapi tetap, kok Mozu is still worth watching. Trus, kalau nggak ada kerjaan, boleh deh ngitungin berapa kali adegan merokok di tiap episode. Siapa tau entar kalau ada kuis tentang pertanyaan berapa kali Kuraki merokok di Mozu, jadi bisa jawab. :P
 






***

Details

  • Title: MOZU
  • Format: Renzoku
  • Genre: Suspense, crime
  • Tagline: ~ 百舌の叫ぶ夜 ~
  • Tagline (romaji): ~ Mozu no Sakebu Yoru ~
  • Episodes: 10
  • Viewership rating: 10.8
  • Broadcast network: TBS
  • Broadcast period: 2014-Apr-10 to 2014-Jun-12
  • Air time: Thursday 21:00

Cast


***Source: Dramawiki