Saturday, November 30, 2013

Zenkai Girl (2011)



Zenkai Girl (2011)



 






Udah lama, nih penasaran sama dorama yang bikin Ryo-kun menang Best Supporting Actor ini. Apalagi liat posternya yang cukup menarik dan genrenya yang ada komedinya. Trus, belakangan ini, kan aku juga mulai kesemsem lagi sama Ryo gara-gara liat dia di Attention Please trus liat lagi di Ryusei no Kizuna dan di Joker Yurusarezaru Sousakan. Sumpah, Ryo kakkoi abis waktu di Joker!! #Gyaa... Eh, ternyata di Zenkai Girl malah jauh lebih kakkoi lagi #nosebleed. Tambah semangat, deh nontonnya! Cuma berhubung awalnya cuma punya episode satu doank (yang ternyata bikin nagih dan sempat di re-run berkali-kali), terpaksa, deh harus nunggu seminggu buat dapat full episodenya. Abis itu, dalam waktu dua hari ngebut nontonnya sampe tamat.

Ceritanya sendiri dimulai dengan adegan seorang cewek bernama Ayukawa Wakaba (Gakky) yang baru tamat dari kuliah jurusan hukum memberikan kata sambutan di acara kelulusannya. Wakaba yang penuh ambisi dan bercita-cita menjadi pengacara internasional ini akhirnya mendapat pekerjaan di sebuah perusahaan hukum internasional. Sayangnya, tugas yang diberikan sama sekali nggak berhubungan dengan hukum. Wakaba justru dipekerjakan untuk menjadi baby sitter Hinata (Tani Kanon), putri bossnya Sakuragawa Shoko (Yakushimaru Hiroko). Wakaba yang tidak suka sama anak-anak, tetap mengambil pekerjaan itu demi kekayaan dan kesuksesan. Selain itu, dia adalah tipe orang yang tidak suka mengerjakan pekerjaan setengah-setengah dan nggak tuntas sehingga dia menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

Suatu hari, ketika Wakaba mengantar Hinata ke sekolah, dia bertemu seorang pria bernama Yamada Shota (Ryo) yang ternyata pernah bertemu secara nggak sengaja di kereta api. Shota adalah pria tanpa pendidikan, kekayaan dan tujuan masa depan. Hal tersebut merupakan sesuatu yang nggak disukai oleh Wakaba karena bertolak belakang dengan pemikirannya. Oleh karena itu, dia memandang sebelah mata sosok Shota. Bahkan Wakaba memanggilnya dengan sebutan "Pill Bug". Tapi ternyata kehadiran Shota merubah banyak hal dalam hidupnya, terutama setelah adegan kissu 'paksa' yang dilakukannya dengan Shota. Wakaba pun akhirnya menyadari apa yang benar-benar penting bagi dirinya.

Kyaaa.... tumben, nih tontonannya romance?! #ngakak. Gomen nee.. soalnya Ryo-chan kakkoi abis?! Loh, nggak nyambung! Yah, intinya, sih mau liat Ryo aja awalnya, ternyata ceritanya asik juga walau pun banyak minus di sana-sini. Jujur aja, nih nonton ini dorama serasa lagi nonton K-drama (no offense!). Episode-episode awal masih banyak komedinya, pertengahan mulai surut, dan begitu mau ending, nyaris sedih mulu ceritanya.. zzz.. Banyak banget adegan yang kurang masuk akal dan terkesan dipaksakan dan memang selalu ada dan wajib di tema-tema cerita romantis kayak gini, kayak adegan Wakaba dan Shota yang selalu ketemu secara nggak sengaja di mana-mana, kalo adegan sedih pasti hujan turun, teman si pemeran wanita utama yang baik banget dan naksir pria yang disukai si pemeran utama tapi abis itu rela ngalah, teman-teman si pemeran utama pria yang awalnya nggak suka pada si pemeran utama wanita tapi akhirnya jadi pendukung sejati dan sebagainya yang tralala trililiii... Tapiii...... harus ku akui, dibalik semua ketidakmasukakalan tersebut, aku harus mengakui dengan berat hati bahwa aku menyukai dorama ini. Jelas, faktor ikemen kayak Ryo ternyata berpengaruh besar juga #plakk..

Sayang banget, komedinya cuma di awal-awal episode doank, abis itu malah kebanyakan bikin mewek. Ya, benar banget, ini dorama bikin mewek aja. Padahal biasanya aku paling anti mewek kalo nonton yang cerita agak lebay gini, tapi kayaknya faktor lagi sensi, nih jadinya dikit aja mewek #alasan. Mungkin meweknya lantaran kesal, kenapa ada orang yang kayak Shota gitu?! Gila, aja ada orang yang mau melepaskan mimpi dan cita-cita demi menjaga seorang anak, yang bahkan sama sekali nggak ada hubungan darah. Apalagi yang melakukan hal tersebut adalah seorang pria. Ohh... I don't get it!! Kalo ada pria kayak gitu, tolong kenalin ke aku, deh! (Maksudnya APA coba?!). Yang paling bikin gemes, itu Shota ini nggak pernah ngelawan kalo Wakaba udah meng-underestimate dirinya. Padahal setiap ketemu, pasti Wakaba selalu meributkan hal-hal kecil dengan Shota. Shota-nya malah kalem dan tenang aja sambil cengar cengir mulu #tepukjidat. Shota ini orangnya, kok pasrah amat, sih?! #ngamuk. Tampangnya Ryo emang cocok jadi karakter Shota yang memelas dan pasrahan gitu. Kalo mupeng mikirin Wakaba, jadi kocak abis ngeliatnya. Biasanya liat Ryo main jadi lelaki cool di dorama, di sini liat dia banyak ketawa serasa kayak dapat duit dari langit. Senyumnya Ryo kan manis banget!! Tapi banyak juga adegan Ryo mengeluarkan air mata, jadinya keliatan jadi lelaki lemah #sigh. Nggak papa, deh yang penting Ryo ngambil peran yang beda di tiap dorama yang dimainkannya. Selidik punya selidik, karakter Shota mirip dengan karakter Kijima Yasube yang diperankan Ryo di filmnya Chonmage Purin (2010). Tapi... Ryo pake jam yang norak banget warnanya di sini, kuning bokk!! #abaikan. Oh, ya ada satu hal lagi yang agak mengganggu di mata. Tinggi badan Ryo dan Gakky yang cuma beda 3 senti, bikin pemandangan yang kurang enak. Apalagi kalo Gakky udah pake high heels, Ryo jadi keliatan pendek dan jelas bikin nggak enak mata mandangnya #abaikanjuga.

Karakter Wakaba sendiri, jelas tsundere abis! Persis, deh kayak diriku... Huahahahaaa... Udah gitu karakternya juga jadi karakter yang nyebelin dan nggak disukai. Obsesinya super duper tinggi untuk menjadi pengacara terkenal, lalu membeli rumah di Amrik, punya jet pribadi, dan menjalin hubungan dengan pria kaya raya. Tapi bagusnya, biar pun berobsesi tinggi, Wakaba ini orangnya serius kalo ngerjain sesuatu dan nggak gampang menyerah. Selain jadi baby sitter, dia juga bisa menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh boss atau rekan kerjanya dengan baik. Selain sifat tsunderenya, sosok Wakaba ini perfect, deh sebagai seorang wanita. Jadi kepikiran, apakah memang benar kalo wanita yang cerdas (kayak Wakaba) gini pasti lebih cocok kalo disandingkan dengan lelaki yang kurang cerdas (kayak Shota)?! Hmm... Saa.. Gakky aktingnya ada kemajuan dikit di sini. Chemistry-nya dengan Ryo juga cukup bagus. Semoga aja akting Gakky semakin baik lagi ke depannya.

Nah, yang cukup menarik perhatian adalah akting kerennya Tani Kanon sebagai Hinata. Ini anak cantik banget biar pun masih kecil dan aktingnya bikin gemes sekaligus sebal. Apalagi kalo dia udah berargumen dengan Wakaba. Liat baju-baju dan dandanan Hinata yang keren-keren, jadi pengen gituin anakku kelak, deh.. hihihi... Eh, yang jadi Wakaba kecil juga keren, loh aktingnya biarpun perannya cuma sedikit. Selain itu ada Yakushimaru Hiroko, bossnya Wakaba, yang reunian lagi sama Ryo setelah Ichi Rittoru no Namida (2005); Renbutsu Misako sebagai Shiota Soyoko, rekan kerja Wakaba yang juga naksir Shota; Hirayama Hiroyuki sebagai Shindo Kyoichi, pengacara handal yang jadi target untuk dijadiin suami oleh Wakaba; Takagi Serai sebagai Pitaro, anaknya Shota dan "para pelawak" teman-teman Shota yaitu Kentaro (Suzuki Ryohei), Hiroshi (Minagawa Sarutoki) dan Samao (Arakawa Yoshiyoshi). Rada nggak adil, nih soal teman-temannya Shota yang satu pun nggak ada yang tampannya nyaingin ketampanan Shota. Benar-benar karakter mereka dibuat cuma sebagai hiburan semata.

Biar pun banyak lebaynya, tapi aku suka dengan shot-shot yang diambil di dorama ini. Scenenya bagus-bagus dan memorable. Apalagi kalo scene Wakaba dan Shota lagi berduaan, bikin cling cling.. Udah, deh aku nggak mau ngomong banyak-banyak. Intinya, buat penggemar romantic comedy, Zenkai Girl recommended abis! Kalo aku, sih JELAS karena ada Ryo-kun yang kakkoi abis di sini!! Kyaaa...... #ditimpukpakepanci



 
  









***

Details

  • Title: 全開ガール
  • Title (romaji): Zenkai Girl
  • Tagline: 金なし、学なし、イケメンの星?そんな男、問題外でしょ?
  • Tagline (romaji): Kane nashi, Gaku nashi, Ikemen no Hoshi? Sonna Otoko, Mondai Gai desho?
  • Tagline (English): No money, no education, a star of good-looking guys? A guy like that is out of the question, right?
  • Format: Renzoku
  • Genre: Romantic comedy
  • Episodes: 11
  • Viewership rating: 12.3%
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Broadcast period: 2011-Jul-11 to 2011-Sep-19
  • Air time: Monday 21:00
  • Theme song: Ai ga Aru by Every Little Thing
  • Ending song: Tsubusa ni Koi by Kanjani8

Cast

Samejima Sakuragawa Law Firm

Mitsuba no Mori Nursery School

Restaurant Ru Sato

Others

Recognition


***Source: DramaWiki & AsianWiki











Saturday, November 23, 2013

JOKER Yurusarezaru Sosakan (2010)


JOKER Yurusarezaru Sosakan (2010)










Detektif Date Kazuyoshi (Sakai Masato) dikenal dengan sebutan "Buddha" karena sifatnya yang lembut, baik hati dan tidak pernah marah di Prefektur Kepolisian Kanagawa. Date dipasangkan dengan Miyagi Asuka (Anne) yang baru bergabung di kepolisian. Karena suatu hal, Date mendadak dekat dengan Kudo Kenji (Nishikido Ryo) dari bagian forensik. Namun, tak ada yang menyangka dibalik sifat gentle Date tersebut, dia berubah menjadi Punisher kejam yang tak kenal ampun menghukum penjahat yang bebas dari hukum. Wow!

Seems interesting, right? Yap, ketika menonton episode perdananya, aku langsung ketagihan pengen nonton episode-episode selanjutnya. Apalagi ada Ryo-kun yang (sumpah!) kakkoi abis dengan rambut semi ikalnya di sini #nosebleed. Selain itu aku baru aja selesai namatin nonton Hanzawa Naoki dan nyari-nyari doramanya Sakai Masato lainnya, akhirnya tertarik sama yang ini. Sayangnya, kelar beberapa episode, kok ceritanya malah ngebosenin dengan formula yang sama terulang berkali-kali. Yang bikin aku bertahan selain karena ada Ryo juga karena masih penasaran dengan si pelaku sebenarnya dari sebuah kasus pembunuhan beberapa tahun yang lalu. Sebenarnya, sih puzzle clue udah hampir tersusun tapi malah aku acuhkan (again!). Alhasil begitu selesai sampe episode 10, kok, aku ngerasa flat banget nontonnya. Dorama ini jadi terkesan overrated banget, deh dengan ratingnya yang cukup tinggi. Plotnya, sih menarik tapi seperti kurang digarap dengan serius, terutama setelah episode tiga hingga sepuluh. Bahkan SP-nya pun menurutku nggak perlulah dibuat. Toh, masih banyak tanda tanya yang belum terjawab. moskashite, bakalan ada season 2? Oh, no!! Yang bikin agak malas nontonnya lagi adalah aktingnya Sakai Masato yang ekspresinya sama aja mau marah atau senyum. Belum lagi ekspresi bibirnya itu yang selalu sama dan selalu muncul di tiap dorama atau film yang diperankannya #sigh. Kalo mau menghukum para kriminal, pasti bilang gini dulu, "There is no tomorrow for you!" trus DORR!!, ditembak, deh penjahatnya! Pas ngomong kayak gitu, ekspresi Sakai kayak mau ketawa gitu, jadi kesannya bukannya seram malah lucu. Padahal dia dapat Best Actor berkat dorama ini. Ahh.. seandainya aja ekspresi bibirnya itu nggak ada, pasti, deh bagus banget.

Sedangkan Ryo, yah.. aktingnya biasa aja. Malahan kayaknya karakter Kudo itu adalah pribadi Ryo yang sebenarnya. Tapi aku suka karakter Kudo tersebut. Nggak terlalu baik atau jahat kayak karakter-karakter yang didapat Ryo selama ini. Agak naughty gimana gitu. Apalagi kalo dia udah merayu Miyagi, bikin ngakak dengarnya. Cuma, ya Kudo ini bajunya ber-flower ria terus alias baju pantai yang motif bunga-bunga gitu. Kalo bukan Ryo yang make, sih pasti aku udah ilfil abis liatnya. Karena Ryo, ya dimaafkanlah #ngakak. Jadi keliatan ciri khas dorama summer-nya dari baju yang dipake Kudo, doank. Sumpah, deh foto Ryo yang di poster make jas, sama sekali nggak ada di scene mana pun di dorama ini kecuali pas ending theme songnya doank #tepukjidat. Pelajaran, nih supaya nggak usah terlalu percaya sama yang ada di poster suatu film atau dorama. Tapi Ryo emang kakkoi abis deh di sini #mimisan. Apalagi waktu pake baju seragam forensiknya lengkap dengan topi yang dipake kebalik. Ada beberapa scene dimana dia pake singlet doank, dan itu cukup mampu bikin doki-doki liatnya, #meleleh. Aku lebay banget, deh! #sigh. Aku suka hubungan Kudo dan Miyagi. Terutama kalo Kudo udah minta kissu dari Miyagi, pasti bikin nyengir kuda liatnya. Harusnya Ryo minta kissu samaku aja #dilemparmeja. Ada satu scene yang memorable banget antara mereka berdua, waktu Kudo lagi down, Miyagi datang dan cuma duduk diam di sampingnya. Kudo awalnya nggak bereaksi tapi akhirnya nanya ada apa. Jawaban Miyagi gini, ”When I'm feeling down, it helps me to have someone be there with me. They don't need to say anything, but just be there nearby” Fuuhh... dalemm maknanya!! Kata-katanya bisa dicontek, tuh, hahaha...

Anne yang jadi Miyagi ternyata anaknya aktor terkenal Jepang, loh, Ken Watanabe. Anne sengaja nggak mau pake nama belakang bapaknya tersebut. Cewek tinggi ini aktingnya boleh juga. Karakter Miyagi sendiri naif dan terlihat masih belum matang karena memang dia masih detektif bau kencur. Jiwa keadilannya tinggi sampe-sampe kadang membangkang perintah atasannya, tapi aksinya masih penuh dengan emosi yang kadang tak terkontrol. Biasa, cewek kalo udah panasan emang suka nggak bisa ngontol emosi. Nah, Miyagi ini juga sedang menyelidiki kasus kematian kakak laki-lakinya yang juga seorang detektif yang terbunuh secara misterius beberapa tahun lalu.

Nah, si pembunuh kakak Miyagi inilah yang bikin aku penasaran terus walau pun akhirnya tebakanku benar juga pas mau di episode-episode terakhir kalo si Mr X itu adalah pembunuhnya. Tapi... gara-gara ceritanya dibuat mutar-mutar, puzzle susunanku jadi berantakan dan akhirnya aku malah punya dua tersangka, hohoho.. Nah, cerita yang mutar nggak karuan ini yang bikin kesal. Padahal kalo dituntaskan saat itu juga, malah lebih bagus menurutku. Seperti kayak ada adegan [SPOILER ALERT!!] dimana teman Date ditusuk oleh pembunuhnya, kenapa nggak langsung ngasi tau siapa pembunuhnya ke Date, sih? Malah bilang supaya Date nggak usah tau aja siapa pembunuhnya! Abis itu dia malah ngomong sesuatu yang sebenarnya nggak penting sama Date cukup lama sebelum meninggal. Date juga bego, bukannya cepat-cepat nelpon ambulance! Biar pun teman Date itu bilang nggak usah nelpon ambulance (emang niat mau mati, sih kayaknya!), tapi kalo logika, sih harusnya tetap nelpon kalo emang niatnya mau membantu. Huh.. nggak masuk logika, nih! #sigh. Mari lupakan ketidaklogikaan cerita di dorama ini! Toh, namanya juga cerita fiktif, ya maklumin ajalah! Selain ketiga pemain utama yang udah ku ceritakan diatas, ada juga Hirayama Hiroyuki yang jadi Kurusu Junnosuke(rekan Date yang sering sebel liat sifat Date); Kaga Takeshi sebagai Izutsu Masaaki (boss Date); Ryo sebagai Katagiri Saeko (mantan detektif+mantan pacar Date); Osugi Ren sebagai Mikami Kuniharu (pemilik bar tempat Date nongkrong) dan para bintang tamu seperti Kubota Masataka, Ono Machiko, Oshinari Shugo dan lainnya.

Yeah.. buat nambah referensi dorama crime detective, bolehlah nonton JOKER Yurusarezaru Sosakan ini. Akhirnya, dorama ini menimbulkan pertanyaan kepada kita sendiri, seperti apa keadilan dan kejahatan itu sesungguhnya?









 ***

Details

  • Title: ジョーカー 許されざる捜査官
  • Title (romaji): Joker Yurusarezaru Sosakan
  • Format: Renzoku
  • Genre: Crime
  • Episodes: 10 + SP
  • Viewership rating: 14.2 (Kanto)
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Broadcast period: 2010-Jul-13 to 2010-Sep-14
  • Air time: Tuesday 21:00
  • Theme song: SCAR by RIP SLYME

Cast

Kanagawa Prefecture Police Department Investigations Unit
Kanagawa Prefecture Police Department Identifications Unit
Others
Guests

Episode Titles 
  • Ep. 01: Crime 1 The two-faced detective... The brutal perpetrator brought to justice by a dark force
  • Ep. 02: The hidden trap behind the insurance money murder
  • Ep. 03: The faked stalker murder 
  • Ep. 04: The mystery hidden behind the random killing
  • Ep. 05: Money monger...the ruthlessness of the female lawyer
  • Ep. 06: Child abuse...the life that can't be saved...
  • Ep. 07: A copycat appears...The wrongful pursuit of justice
  • Ep. 08: The shocking death...Date's greatest crisis
  • Ep. 09: Statute of limitations...Nowhere to hide from the truth
  • Ep. 10: Unexplained disappearances...The mysterious mastermind is revealed? The shocking end

Recognition

 ***Source: DramaWiki & AsianWiki















JOKER Yurusarezaru Sosakan SP (2010)


JOKER Yurusarezaru Sosakan SP (2010)

Date, The Very First Case











Aku rasa SP-nya ini sama sekali nggak perlu, deh! Toh, kebanyakan scenenya adalah flashback dari renzokunya dari episode-episodenya. Di sini diceritakan awal mula Date dekat dengan Mikami hingga akhirnya dia menjadi seorang punisher. Diceritain juga flashback sedikit kisah tentang Date dan Saeko. Durasi SP-nya sama kayak renzokunya tapi sumpah bikin aku nguap-nguap mulu nontonnya. Keseringan ku cepatin tiap adegan flashback. Untung ada penampakan Ryo yang makin kakkoi aja walaupun masih berflower ria juga. Kirain bakalan ada surprise gitu antara Kudo dan Miyagi, ternyata nggak sama sekali. Poor Kudo!! Let me kissu you!!

Dan... ternyata oh ternyata udah pake acara bosan plus ngantuk nontonnya, eh.. organisasi rahasia yang bikin aku penasaran nggak terungkap juga #bantingmeja. Watching this SP just wasting my time! Arrghh!!















 ***

Details

  • Title (romaji): Joker Yurusarezaru Sosakan SP
  • Genre: Crime
  • Episodes: 1
  • Viewership rating: 12.4 (Kanto)
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Air time: Tuesday 21:00
  • Theme song: SCAR by RIP SLYME

Cast

Kanagawa Prefecture Police Department Investigations Unit
Kanagawa Prefecture Police Department Identifications Unit
Others
***Source: DramaWiki







Sunday, November 17, 2013

Erai Tokoro ni Totsuide Shimatta! (2007)


Erai Tokoro ni Totsuide Shimatta! (2007)











Makimura Kimiko (Nakama Yukie), seorang wanita modern dan jurnalis lepas yang menikah dengan Yamamoto Isoujiro (Tanihara Shosuke), seorang pria tulus, baik hati dan naif. Kimiko sama sekali belum mengenal keluarga Isoujiro secara dekat. Hingga suatu ketika akan diadakan resepsi adat pernikahan mereka di kampung halaman Isoujiro, Kimiko kaget karena bayangan ‘keluarga biasa’ yang digambarkan Isoujiro sangat berbeda dengan bayangan Kimiko. Keluarga Yamamoto tersebut ternyata keluarga terpandang dan dihormati di kampung tersebut dengan tetap memegang teguh adat istiadat dan tradisi serta aturan-aturan tertulis maupun tidak tertulis yang wajib dilaksanakan oleh seluruh anggota keluarga. Belum lagi hilang rasa kaget Kimiko, dia harus berurusan dengan ibu mertuanya yang terlalu positive thinking dan menganggap Kimiko sebagai sosok menantu ideal. Oleh sebab itu Kimiko harus mengikuti semua adat istiadat tradisi keluarga (shikitari) yang sangat menyiksa fisik dan batinnya.

Erai tokoro ni totsunaide shimatta jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggrisnya artinya menjadi "I’ve been married to hell". Wow! Sekilas bayanganku kayaknya bercerita tentang penyiksaan mertua ke menantunya. Ada benarnya, sih tapi nggak kayak cerita shitnetron yang sampe disiksa secara fisik berlebihan seperti dicaci atau dipukul. No, not like that! Penyiksaan di sini adalah penyiksaan untuk menjalankan tradisi adat istiadat sebuah keluarga, dimana sosok Kimiko yang modern abis itu pasti sulit banget harus mengikuti semua tradisi adat istiadat ‘aneh’ yang berlaku di keluarga suaminya, seperti pengantin baru wajib memberi salam kepada seluruh tetangga di kampung (nggak sanggup deh aku!!), menyiapkan jamuan makan dengan pertunjukan tari adat, harus pandai membuat ikebana, acara pengusiran roh jahat, dan lain sebagainya. Jelas, siksaan berat buat Kimiko. Aku aja mungkin nggak bakal tahan juga kalo kayak gitu. Yang tambah bikin sebal adalah sifat suaminya Isoujiro yang berubah 180 derajat dengan yang dikenalnya selama ini. Isoujiro yang ceroboh dan sembarangan orangnya, berubah menjadi lelaki santun nan terhormat, bahkan selalu bilang ”Boku ni makasete kudasai" (serahkan semua [pekerjaan]nya padaku) padahal ujung-ujungnya Kimiko juga yang ngerjain. Belum lagi dengan kebohongan yang diciptakan Isoujirou tentang sosok Kimiko yang pandai masak, mengurus pekerjaan rumah tangga dan mahir dalam keterampiran-keterampilan wanita tradisional Jepang lainnya, membuat misunderstanding hubungannya dengan sang ibu mertua.

Ibu mertuanya ini memang nggak pernah marah, tapi yang disuruhnya cukup bikin annoying Kimiko. Kayaknya aku juga pasti bakal mikir yang sama, deh kalo digituin!. Tujuannya, sih baik supaya Kimiko menjadi sosok menantu ideal keluarga Yamamoto. Tapi tradisi yang aneh-aneh gitu, ya pasti jadi bebanlah buat orang yang pikirannya udah modern kayak Kimiko. Makanya dia berjanji nggak mau balik lagi ke rumah mertuanya itu. Eh.. ujung-ujungnya ada aja cara yang dilakukan Isoujiro supaya mereka balik lagi ke rumah orang tuanya. Yah.. sampe 9 episode ceritanya yang seputar hubungan salah paham antara Kimiko dan mertuanya serta ipar-iparnya aja. Bosan? Iya, sih! Tapi berhubung nontonnya nggak make mikir dan memang ku khususkan jadi teman dikala sedang makan aja, jadinya aku enjoy aja nontonnya. Kadang ketawa-ketiwi juga liat kesalahpahaman mertua-menantu ini. Dengan episode yang nggak sampe sepuluh, dorama ini menampilkan cerita yang lumayan bagus tentang pernikahan, keluarga, tradisi dan adat istiadat dengan sajian ringan penuh komedi. Walaupun begitu, banyak pesan moral yang bisa dipetik di tiap episodenya.

Wajah para pemainnya cukup familiar buatku. Tapi, Nakama Yukie, kok aktingnya masih mirip-mirip di Gokusen, ya? Apa perasaanku aja?! Mungkin karena image Yankumi itu udah melekat erat pada dirinya jadi kalo dia dapat karakter yang hampir sama, aktingnya pun jadi keliatan sama juga. Tanihara Shosuke yang awalnya aku kenal lewat Love Shuffle, karakternya beda banget dengan di Love Shuffle. Tapi aku lebih suka akting bloonnya di sini, LOL.. Wajah oon Isoujiro itu, loh.. nggak kuat liatnya #ngakak. Kalo nggak salah, Nakama Yukie dan Tanihara Shosuke pernah main bareng juga di Gokusen 2. Yang keren di sini adalah aktingnya Matsuzaka Keiko sebagai ibu mertua yang perfect. Cara bersikap dan berbicaranya benar-benar mencerminkan sosok seorang wanita tulen sejati. Pertama liat aktingnya Keiko di Madonna Verde yang sampe sekarang belum ku tuntaskan nontonnya. Oba-san satu ini masih cantik aja di usia senjanya. Satu lagi yang menarik perhatian adalah karakter kakak ipar Kimiko, Yumi, yang jutek abis yang diperankan oleh Hamada Mari. Aktris yang satu ini memang spesialis dapat peran-peran sejenis, deh, yaitu jutek, cerewet bin annoying kayak karakternya di Shotenin Michiru no Mi no Uebanashi. Faktor tampang juga kalee, ya?!

Untuk sekedar menjadi teman menonton di kala makan atau ketika lagi suntuk, dorama ringan ini mungkin bisa jadi pilihan. Yah, sekalian belajar untuk menghadapi kejadian-kejadian tak terduga kelak ketika udah berumah tangga. Semoga aja, sih nggak ngalamin hal-hal buruk seperti Kimiko!!. Tapi, satu pelajaran yang ku dapat setelah menonton dorama ini adalah bahwa pernikahan itu memang tidak hanya melibatkan dua orang saja, tapi juga seluruh keluarga.  















***
Details
  • Title: エラいところに嫁いでしまった!
  • Title (romaji): Erai Tokoro ni Totsuide Shimatta!
  • Also known as: I've Been Married To Hell! / Oh! My Mother in Law!
  • Format: Renzoku
  • Genre: Comedy
  • Episodes: 9
  • Viewership ratings: 12.67
  • Broadcast network: TV Asahi
  • Broadcast period: 2007-Jan-11 to 2007-Mar-08
  • Air time: Thursday 21:00
  • Theme song: Yanawarabaa - Haikei, ( )( )-san aka Haikei, maru-maru-san, やなわらばー -『拝啓○○さん』
Cast

***Source: DramaWiki