Saturday, June 29, 2013

Strawberry Night SP (2010)


Strawberry Night SP (2010)










Himekawa Reiko (Takeuchi Yuko), seorang detektif wanita yang ditugaskan di Metropolitan Police Department (MPD) mendapatkan kenaikan pangkat yang cukup cepat berkat usaha dan kerja kerasnya. Himekawa menjadi satu-satunya kepala tim wanita di MPD. Oleh karena itu dia sering dianggap remeh oleh atasan dan rekan-rekannya sesama detektif lainnya yang kesemuanya adalah laki-laki. Kata-katanya yang tajam dan lebih sering mengandalkan instingnya menjadi bahan cemoohan yang paling sering didapat Himekawa dari senior dan atasaannya. Tapi dia bersikap tak acuh dan terus bekerja keras menangani setiap kasus yang terjadi. Salah satu kasus yang sedang ditanganinya adalah kasus pembunuhan keji dimana korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik di semak-semak dengan sekujur tubuh penuh luka pecahan kaca. Bersama timnya yang solid, Himekawa pun berusaha menguak kasus pembunuhan yang bernama "Strawberry Night" tersebut.

Judulnya yang menarik, Strawberry Night, membuatku pengen menonton dorama berdurasi 107 menit ini. Apalagi aku memang lagi bosan nonton renzoku dan pengen nonton tanpatsu aja. Ternyata Strawberry Night itu adalah sebuah kasus pembunuhan dimana cara memilih korbannya itu dengan cara aneh bin unik. Para korban sama sekali nggak punya kesamaan satu sama lain seperti kasus pembunuhan berantai lainnya. Para polisi jelas aja menjadi bingung kenapa para korban tersebut menjadi target. Bahkan kapan dan itu terjadi sebenarnya juga nggak bisa dilacak. Para korban ditemukan dalam kondisi sangat memprihatinkan, di berbagai tempat terpisah.

Tim Himekawa yang terdiri dari Himekawa sendiri, Kikuta (Nishijima Hidetoshi), Otsuka (Kiritani Kenta), dan Ishikura (Ukaji Takashi) ditambah Ioka (Namase Katsuhisa) yang baru naik pangkat dan ditansfer ke MPD dan seorang detektif muda berbakat, Kitami (Hayashi Kento), bekerja keras untuk memecahkan kasus tersebut. Asik banget liat Tim Himekawa ini, mereka kompak, saling support satu sama lain, udah kayak saudara sendiri dan sering makan bareng di luar. Yang menarik lagi, para anggota tim Himekawa tersebut sangat menghormati Himekawa sebagai kepala Tim tanpa memandang perbedaan gender dan selalu melaksanakan perintah yang diberikan Himekawa.

Sosok Himekawa itu unik. Di satu sisi dia terlihat begitu dingin, powerful, pekerja keras, pantang menyerah tapi di sisi lain dia juga rapuh dan takut. Sebenarnya sisi lemahnya tersebut karena dia masih trauma oleh masa lalunya. Himekawa pernah diperkosa dan di tusuk tubuhnya oleh seorang pemerkosa berantai ketika dia remaja. Makanya, setiap melintas sendirian di jalan sekitar taman, dia merasa takut karena taman tersebut mengingatkannya pada peristiwa buruk yang menimpanya. Tapi, kok dia bisa jadi polisi? Nah, itu karena saat dia merasa sangat terpukul atas kasus yang menimpanya tersebut, seorang detektif wanita bernama Sata Michiko (Kuninaka Ryoko) yang menangani kasusnya selalu datang menghiburnya tanpa memaksanya harus mengingat peristiwa buruk tersebut. Kalo polisi lain, kan pasti nanya yang macam-macam dulu tanpa mempedulikan kesehatan psikologis korban yang. Beda dengan Sata yang mampu memahami kondisi Himekawa saat itu. Kehadiran Sata itulah yang menginspirasinya untuk menjadi seorang detektif juga kelak seperti Sata, ketika detektif tersebut terbunuh dalam kasus yang ditanganinya. Hmm.. ternyata di Jepang sana bisa, ya jadi polisi tanpa memandang masa lalu seseorang? Kalo di sini, sih banyak aturan blablabla dimana seorang polisi harus blablabla juga, yah.. you know what I mean, right? Nah, ada satu hal yang aku kurang suka dari sifat Himekawa yaitu sikapnya yang agak membangkang dari orang tuanya, terutama mamanya. Sebagai info, dia masih tinggal bersama orang tuanya (agak aneh, sih untuk wanita Jepang seusianya masih tinggal sama ortu), tapi karena sering cekcok sama mamanya, dia memilih tinggal sementara di hotel. Sebenarnya kalo dipikir-pikir lagi, nggak usah sampe segitunya, sih sifatnya sama mamanya itu, tapi mungkin karena dia orangnya keras, jadi sikap perhatiaan mamanya yang agak berlebihan itu dianggap annoying. Akting Takeuchi Yuko memang keren banget sebagai Himekawa.

Tangan kanan Himekawa adalah Kikuta yang sikapnya cool abis, sampe-sampe nyaris tanpa ekspresi. Kalo bukan karena Nishijima Hidetoshi yang meranin karakter Kikuta ini, pasti, deh karakter ini nggak bakal keliatan aura charmingnya. Lama banget, loh aku baru sadar kalo itu Nishijima Hidetoshi yang main di Double Face. Hubungan Kikuta dengan Himekawa ini juga agak unik. Kikuta kayaknya ada ’feeling’ sama Himekawa, tapi mengingat Himekawa adalah bossnya, jadinya susah mengutarakan perasaannya itu. Apalagi Himekawa terkenal dingin menyangkut masalah gituan. Otsuka yang diperankan oleh Kiritani Kenta, bisa dibilang masih hijau dalam bidang pengalaman. Dia sangat mengagumi sosok sang boss, Himekawa yang mengajarkannya banyak hal. Ishikura, sebagai anggota paling tua umurnya sama sekali nggak menganggap dirinya lebih baik dari Himekawa dan selalu siap mengerjakan apapun perintah sang boss. Akhirnya di sini Ukaji Takashi dapat peran jadi orang baik lagi setelah beberapa doramanya yang ku tonton selalu jadi karakter antagonist. Kitami yang diperankan oleh Hayashi Kento - dimana aku baru selesai nonton dorama terbarunya Karamazov no Kyodai - merupakan anggota baru di tim Himekawa sudah mempunyai banyak prestasi yang diraih. Harusnya dia udah mendapat jabatan tinggi karena dia adalah anak salah seorang kepala kepolisian, tapi dia memilih memulai karir dari bawah dan saat ini dibawah training Ioka. Nah, Ioka yang pernah dipasangkan dengan Himekawa sebelumnya, akhirnya bekerjasama dengan Himekawa lagi. Karakter Ioka ini nggak jauh-jauh dari karakter-karakter lainnya yang pernah diperankan oleh Namase Katsuhisa, lucu bin annoying. Ioka paling suka merayu Himekawa dan merasa kepedean disukai Himekawa. Karakter Ioka ini sukses bikin aku ketawa, minimal senyum-senyum sendiri nggak jelas liatnya, hohoho... Dua orang detektif senior, Kusaka (Endo Kenichi) dan Katsumata (Takeda Tatsuya) merupakan ’musuh utama’ Himekawa. Yang satu paling benci kalo Himekawa lebih mengandalkan insting ketimbang logika. Yang satu lagi lebih parah, menganggap remeh Himekawa karena dia seorang wanita. Kerjaannya nyari gara-gara mulu sama Himekawa. Himekawa jelas aja nggak mau kalah. Lalu, boss Himekawa sendiri Imaizumi (Takashima Masahiro) orangnya pengertian dan suka dengan kerja keras Himekawa. Berbanding terbalik dengan superior mereka Hashizume (Watanabe Ikkei) yang sensian liat Himekawa dan selalu underestimated padanya.

Dalam dorama ini diperlihatkan cara-cara unik yang tak terduga yang dilakukan Himekawa dalam mengungkap kasus, seperti kasus Strawberry Night ini. Soal Strawberry Night sendiri, yang seru adalah bahwa mastermind dalam semua pembunahan keji Strawberry Night tersebut bukanlah orang yang normalnya kita anggap sebagai tersangka karena imagenya yang sangat berbeda dengan image para pelaku kriminal selama ini. Stereotype pelaku kejahatan serta merta berubah sehingga kita sebagai orang awam harus selalu waspada. Apa yang terlihat nggak masuk akal, nyatanya malah masuk akal di jaman sekarang ini. Intinya jangan menilai orang dari luarnya aja. Waspadalah!











***

Details
  • Title: ストロベリーナイト
  • Title (English): Strawberry Night
  • Genre: Crime, Detective
  • Broadcast network: Fuji TV
  • Format: Tanpatsu
  • Viewership rating: 14.0 (Kanto)
  • Broadcast date: 2010-Nov-13
  • Air time: 21:00-23:10 
  • Theme song: EUPHORIA by Shibasaki Kou

Cast


***Source: DramaWiki 






























Sunday, June 23, 2013

Shounen wa Tori ni Natta (2001)




Shounen wa Tori ni Natta (2001)









Cuma penasaran aja pengen nonton doramanya YamaPi pas masih imut-imut, so.. ditontonlah tanpatsu yang berjudul Shounen wa Tori ni Natta ini. Baca sinopsisnya aja dan liat posternya aja, bakalan udah tau seperti apa ending ceritanya. Apalagi ternyata di opening doramanya pun udah dikasi tau. Jadi, ceritanya, nih flashback. Ken (YamaPi) adalah siswa SMA berumur 15 tahun yang menderita penyakit jantung sejak kecil. Bahkan dia pernah divonis nggak akan memiliki umur yang panjang. Tapi ternyata sampe berumur 15 tahun dia masih hidup kendati berkali-kali masuk rumah sakit dan penyakitnya semakin memburuk seiring pertumbuhan tubuhnya. Keluarganya sangat menyayanginya. Sang ibu kerap mengantarnya ke sekolah dan menjemputnya sepulang sekolah. Sang ayah dan kedua kakaknya selalu memberikan semangat pada Ken.

Ken mempunyai dua orang sahabat, Kira dan Koiichi. Kira pandai memainkan piano tapi sayangnya dia mulai kehilangan keinginan untuk main piano. Ternyata hal tersebut karena faktor keluarganya. Sedangkan Koiichi, belakangan ini terlihat seperti menghindari Ken dalam situasi apapun. Di tengah penyakitnya semakin sering kambuh, Ken malah semakin mensupport kedua sahabatnya tersebut dengan membuat sebuah Inuwashi (royal eagle) sebagai hadiah persahabatan. Inuwashi tersebut juga menjadi motivasi kuat Ken untuk sembuh.

Nah, loh pasti udah bakal bisa nebak seperti apa endingnya, kan? Yah, tipikal dorama human drama gini emang selalu berhasil bikin tema-tema menyedihkan yang membuat mewek penontonnya. Tapi, aku, kok malah flat aja gitu nontonnya, ya?! Kalo cuma menyajikan formula tearjerker seperti seseorang yang kena penyakit diselingi konflik dengan orang di sekitarnya, udah nggak mempan lagi bikin aku berkaca-kaca apalagi sampe meneteskan air mata. Bosan! Tapi aku maklum, kok! Ini kan produksi tahun kapan gitu, 12 tahun lalu, ya wajarlah temanya udah sering ditonton. Kalo aku nontonnya pas tahun 2001 lalu, mungkin aku udah mewek-semeweknya kalee..

Aktingnya YamaPi bolehlah, tapi juga nggak terlalu bagus. Setidaknya masih lebih bagus dibanding aktingnya belakangan ini yang suck. Kalo soal tampang, ternyata emang dari remajanya udah kawai desu nee... Pipinya tembem dan bibirnya kelihatan full. Tapi gaya monyong-monyongin bibirnya udah dari dulu ternyata. Kayaknya emang kebiasaan dia, deh! Yang keren akting si ibu, Asano Yuko. Liat perjuangannya membesarkan Ken, bikin trenyuh juga. Memang aku paling sedih kalo udah menyangkut cinta seorang ibu ke anaknya gini. Tapi tetap aja nggak berhasil bikin aku nangis. Akting pemain lainnya, biasa aja nggak ada yang spesial. 

Ya, buat yang suka dorama model mewek gini, direkomendasikan untuk menontonnya. Apalagi buat fansnya YamaPi, kayaknya wajib nonton, deh! 










Details

  • Title: 少年は鳥になった
  • Title (romaji): Shounen wa Tori ni Natta
  • Title (english): The Boy Became a Bird
  • Episodes: 1
  • Genre: Human Drama
  • Broadcast network: TBS
  • Broadcast Date: 2001-Apr
Cast 

 *Source: DramaWiki









Saturday, June 15, 2013

ST Keishichou Kagaku Tokusou Han (2013)


ST Keishichou Kagaku Tokusou Han (2013)













Suka dorama bergenre komedi? Suka cerita detektif juga? Hmm.. mungkin dorama tanpatsu yang ini bisa jadi alternatif hiburan. Pemainnya pun udah sering wara-wiri di dunia perdoramaan. Ada Fujiwara Tatsuya, Okada Masaki, Shida Mirai, Kubota Masataka, Ashina Sei dan lainnya.

Cerita dorama ini adalah tentang lima peneliti khusus dari lab kriminal Tokyo Metropolitan Police Department (MPD) yang dikumpulkan menjadi satu membentuk Scientific Task Force (ST) yang ditugasi untuk menginvestigasi sebuah kasus penembakan. Yurine Tomohisa (Okada Masaki) dipercaya sebagai kaptem tim ST tersebut. Yurine orangnya sering ragu-ragu, nggak pedean, kikuk tapi juga ingin perfeksionis (wow!).

Para anggota ST lainnya adalah orang-orang yang nyentrik abis. Aoyama Sho (Shida Mirai) yang ahli profiling dan lulusan PhD jurusan psikologi kriminal dari Amrik di usianya yang masih sangat muda. Aoyama ini phobia kerapian (loh?). Makanya, kalo lagi mikir, sekelilingnya harus berantakan, baru otaknya jalan dan bisa berpikir jernih. Pantasan rambutnya juga acak-acakan nggak jelas gitu!.Lalu ada Yuki Midori (Ashina Sei) yang ahli fisika dan memiliki pendengaran sangat tajam. Yuki adalah anggota ST yang paling keren dan modis. Sayangnya, dia Claustrophobia dan phobia di dekat laki-laki. Selanjutnya ada Kurosaki Yuji (Kubota Masataka) yang ahli kimia dan memiliki indera penciuman yang luar biasa tajam. Yuji ini phobia dengan benda-benda berbentuk lurus dan tajam. Yuji juga berhenti ngomong karena suatu hal. Next, Yamabuki Saizo (Miyake Hiroki) yang ahli kimia sekaligus biksu. Saizo-lah yang selalu menerjemahkan maksud yang ingin disampaikan oleh Yuji. Sayangnya, dia insomnia berat. Yang terakhir adalah Akagi Samon (Fujiwara Tatsuya) yang merupakan ketua tim ST. Akagi, ahli forensik dan analisis, tetapi phobia bertemu dan bersosialisasi dengan orang lain. Saking phobianya, dia sampai mengunci dirinya dalam ruangan dan melakukan analisis kasus didalam ruangan tersebut berdasarkan informasi yang didapat dari anggota lainnya. 

Bisa dibayangkan, kan kalo lima orang yang memiliki kemampuan khusus dengan karakter nyentrik dan berbagai phobia bersatu? Yurine, yang bisa dikatakan yang paling "normal" diantara anggota lainnya, jadi pusing tujuh keliling menghadapi para anggota lainnya. Tugasnya untuk mengatur mereka menjadi pekerjaan yang teramat berat. Karirnya di kepolisian bahkan nyaris terancam gara-gara ulah anggota lainnya. Sebenarnya, sih menurutku karena Yurine kurang tegas aja. Tapi menghadapi orang-orang nyentrik bin unik kayak para anggota ST ini memang harus mempunyai mental baja, bokk!!


Bisa dibilang ini dorama komedi detektif karena disamping kita diajak mikir tentang pemecahan kasus yang terjadi, kita juga jadi ketawa terpingkal-pingkal (atau minimal senyum) ngeliat tingkah polah para anggota ST khususnya. Untungnya aja, kasusnya termasuk rumit dan ada twistnya sehingga dorama ini nggak hanya berisi komedi doank.


Fujiwara Tatsuya. Hmm.. baru kali ini liat dia di dorama. Lebih sering liat dia main film. Kayaknya soal akting, sih nggak usah diragukan lagi dan kali ini pun dia bermain cukup baik. Begitu juga dengan Okada Masaki yang aktingnya tambah bagus walau pun karakter yang diperankannya sedikit mirip karakter Sekime di Hanakimi. Justru akting yang menawan ditampilkan oleh Shida Mirai. Si mungil satu ini memang nggak bisa dipandang sebelah mata. Biar pun aku nggak pernah nonton doramanya dimana dia jadi main cast, tapi dari beberapa dorama yang kutonton biar pun dia cuma jadi bintang tamu, aktingnya udah sangat mumpuni untuk aktris seusianya.


Oh, ya biar pun banyak komedinya tapi agak slapstick gitu. Maklum aja, deh Jepang emang banyakan bikin komedi slapstick gitu. Jadi, buat yang nggak suka tipe komedi kayak gitu, dorama ini nggak direkomendasikan sama sekali. Yang ada nanti malah komen, 'pada lebay semua adegannya'. Trus, dengar-dengar tanpatsu ini bakalan dibuat jadi renzoku, nih! Well, we'll see!!










Details

  • Title: ST 警視庁科学特捜班
  • Title (romaji): ST Keishichou Kagaku Tokusouhan
  • Format: Tanpatsu
  • Genre:
  • Viewership ratings:
  • Broadcast network: NTV
  • Air Time: 21:00
  • Broadcast date: 2013-Apr-10

Cast

Notes

  • Based on the novel "ST Keishicho Kagaku Tokusou Han" by Bin Konno (published March 1998 by Kodansha Ltd.).